SANTRI.WEB – Secara umum, cara penampilan santri dan santriwati pesantren secara umum,di pesantren adalah sebagai berikut:
Santri laki-laki
- Rambut pendek, rapi, dan tidak diwarnai.
- Berpakaian sopan, tertutup, dan tidak ketat.
- Memakai peci atau kopiah.
- Memakai sandal atau sepatu tertutup.
Santriwati perempuan
- Rambut panjang, rapi, dan tidak diwarnai.
- Berpakaian sopan, tertutup, dan tidak ketat.
- Memakai jilbab yang menutupi dada.
- Memakai baju kurung atau gamis.
Santri laki-laki
- Rambut pendek biasanya dipotong dengan model cepak atau mohawk.
- Berpakaian sopan biasanya berupa kemeja lengan panjang atau koko, celana panjang, dan sarung.
- Peci atau kopiah biasanya berwarna hitam atau putih.
- Sandal atau sepatu tertutup biasanya berwarna hitam atau cokelat.
Santriwati perempuan
- Rambut panjang biasanya dibiarkan tergerai atau diikat rapi.
- Berpakaian sopan biasanya berupa gamis atau rok panjang, dan jilbab yang menutupi dada.
- Jilbab biasanya berwarna hitam atau putih.
- Baju kurung biasanya berwarna pastel atau polos.
Tentu saja, cara penampilan santri dan santriwati pesantren dapat berbeda-beda, tergantung pada peraturan pesantren masing-masing. Ada pesantren yang memperbolehkan santri laki-laki untuk memelihara jenggot, atau santriwati perempuan untuk memakai jilbab dengan model yang lebih modern. Namun, secara umum, cara penampilan santri dan santriwati pesantren adalah sopan, tertutup, dan tidak ketat.
Berikut adalah beberapa contoh cara penampilan santri dan santriwati pesantren secara umum, jikalau lagi tidak di pesantren:
Santri laki-laki
- Berpakaian kemeja lengan panjang dan celana panjang, dengan peci atau kopiah.
- Berpakaian koko dan sarung, dengan peci atau kopiah.
- Berpakaian gamis, dengan peci atau kopiah.
Santriwati perempuan
- Berpakaian gamis dan jilbab.
- Berpakaian rok panjang dan jilbab.
- Berpakaian baju kurung dan jilbab.
Pada saat-saat tertentu, santri dan santriwati pesantren juga dapat mengenakan pakaian adat daerah, seperti batik atau kebaya. Hal ini biasanya dilakukan pada saat acara-acara tertentu, seperti peringatan hari besar Islam atau acara-acara yang diselenggarakan oleh pesantren.(MIS)
Author Profile
- Penulis dan jurnalis muda asal Kutalim Baru – Sumatera Utara. Memulai karier sebagai jurnalis di Media Cetak Warta Indonesia pada tahun 2022
Latest entries
- Berita28 April 2024STIEBS NU Garut Jalani Akreditasi LAM-EMBA: Wujudkan Visi Sekolah Tinggi Unggul dan Kompetitif
- Berita26 April 2024Migran Akademi Diluncurkan, NU & K-Sarbumusi Tingkatkan SDM Buruh Migran & Menyatukan Organisasi Buruh
- Berita22 April 2024GP Ansor Rayakan 90 Tahun dengan Gowes, Sufi, dan Ziarah, Ingat Perjuangan Pendiri dan Dukung Indonesia Emas 2045
- Berita20 April 2024Mahar Palsu di Balik Kisah Pernikahan Syifa Dwi Fauziah, Mantan KUA Pasawahan Sah Secara Administratif