Ciri Khas Penampilan Santri dan Santriwati di Pesantren

Source: Pinterest

SANTRI.WEB – Secara umum, cara penampilan santri dan santriwati pesantren secara umum,di pesantren adalah sebagai berikut:

Santri laki-laki

Bacaan Lainnya
  • Rambut pendek, rapi, dan tidak diwarnai.
  • Berpakaian sopan, tertutup, dan tidak ketat.
  • Memakai peci atau kopiah.
  • Memakai sandal atau sepatu tertutup.

Santriwati perempuan

  • Rambut panjang, rapi, dan tidak diwarnai.
  • Berpakaian sopan, tertutup, dan tidak ketat.
  • Memakai jilbab yang menutupi dada.
  • Memakai baju kurung atau gamis.
Source: Pinterest

Santri laki-laki

  • Rambut pendek biasanya dipotong dengan model cepak atau mohawk.
  • Berpakaian sopan biasanya berupa kemeja lengan panjang atau koko, celana panjang, dan sarung.
  • Peci atau kopiah biasanya berwarna hitam atau putih.
  • Sandal atau sepatu tertutup biasanya berwarna hitam atau cokelat.

Santriwati perempuan

  • Rambut panjang biasanya dibiarkan tergerai atau diikat rapi.
  • Berpakaian sopan biasanya berupa gamis atau rok panjang, dan jilbab yang menutupi dada.
  • Jilbab biasanya berwarna hitam atau putih.
  • Baju kurung biasanya berwarna pastel atau polos.

Tentu saja, cara penampilan santri dan santriwati pesantren dapat berbeda-beda, tergantung pada peraturan pesantren masing-masing. Ada pesantren yang memperbolehkan santri laki-laki untuk memelihara jenggot, atau santriwati perempuan untuk memakai jilbab dengan model yang lebih modern. Namun, secara umum, cara penampilan santri dan santriwati pesantren adalah sopan, tertutup, dan tidak ketat.

Berikut adalah beberapa contoh cara penampilan santri dan santriwati pesantren secara umum, jikalau lagi tidak di pesantren:

Santri laki-laki

  • Berpakaian kemeja lengan panjang dan celana panjang, dengan peci atau kopiah.
  • Berpakaian koko dan sarung, dengan peci atau kopiah.
  • Berpakaian gamis, dengan peci atau kopiah.

Santriwati perempuan

  • Berpakaian gamis dan jilbab.
  • Berpakaian rok panjang dan jilbab.
  • Berpakaian baju kurung dan jilbab.

Pada saat-saat tertentu, santri dan santriwati pesantren juga dapat mengenakan pakaian adat daerah, seperti batik atau kebaya. Hal ini biasanya dilakukan pada saat acara-acara tertentu, seperti peringatan hari besar Islam atau acara-acara yang diselenggarakan oleh pesantren.(MIS)

Pos terkait