Raja Mansa Musa

Raja Mansa Musa, Sang Raja Dermawan Berakhir Petaka

SANTRIWEB – Raja Mansa Musa adalah raja kelima dari Kekaisaran Mali yang berkuasa pada abad ke-14. Ia dikenal sebagai salah satu raja terkaya dalam sejarah dunia. Kekayaan Mansa Musa diperkirakan mencapai 400 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5,72 kuadriliun.

Mansa Musa dikenal sebagai raja yang sangat dermawan. Ia sering memberikan sumbangan kepada masjid, sekolah, dan panti asuhan. Salah satu sumbangannya yang paling terkenal adalah ketika ia menunaikan ibadah haji ke Mekkah pada tahun 1324.

Dalam perjalanannya ke Mekkah, Mansa Musa membawa rombongan besar yang terdiri dari 60.000 pasukan, para penghibur, juru masak, ribuan unta, dan hampir 136 kilogram emas batangan. Rombongan Mansa Musa begitu besar sehingga tampak seperti kota berjalan.

Di Mesir, Mansa Musa membagi-bagikan emas batangan kepada masyarakat sekitar. Ia memberikan emas kepada para pejabat, ulama, dan rakyat jelata. Mansa Musa juga membangun masjid, sekolah, dan rumah sakit di Mesir.

Kedermawanan Mansa Musa ini disambut baik oleh masyarakat Mesir. Namun, siapa sangka, kedermawanan itu justru membawa petaka. Akibatnya, Mesir dilanda inflasi selama 12 tahun akibat harga emas anjlok dan harga kebutuhan pokok meningkat.

Inflasi di Mesir disebabkan oleh banyaknya emas yang masuk ke pasar. Harga emas anjlok karena pasokan emas yang berlebihan. Akibatnya, harga kebutuhan pokok juga meningkat karena para pedagang memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga.

Inflasi di Mesir menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mansa Musa merasa bersalah telah “menghancurkan” perekonomian Mesir.

Sekembalinya dari Tanah Suci, Mansa Musa mengambil kembali emas yang ia berikan kepada warga Mesir. Uniknya, ia tak mengambil emas tersebut secara suka-suka, Mansa Musa justru meminjamnya dengan bunga. Meski demikian, cara tersebut tetap tak berhasil.

Inflasi di Mesir baru berakhir setelah 12 tahun. Selama itu, Mesir mengalami masa-masa sulit. Namun, kebaikan Raja Mansa Musa tak terlupakan oleh masyarakat Mesir. Namanya terus diagung-agungkan karena kedermawanannya.

Kisah Mansa Musa ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kedermawanan memang penting, namun harus dilakukan dengan bijak. Jika tidak, kedermawanan justru bisa membawa petaka.

Kisah Mansa Musa ini menunjukkan bahwa kedermawanan harus dilakukan dengan bijak. Jika tidak, kedermawanan justru bisa membawa petaka. Dalam kasus Mansa Musa, kedermawanannya justru menyebabkan inflasi di Mesir selama 12 tahun.

Inflasi di Mesir disebabkan oleh banyaknya emas yang masuk ke pasar. Harga emas anjlok karena pasokan emas yang berlebihan. Akibatnya, harga kebutuhan pokok juga meningkat karena para pedagang memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga.

Mansa Musa menyadari kesalahannya. Ia berusaha memperbaiki perekonomian Mesir dengan mengambil kembali emas yang ia berikan kepada warga Mesir. Namun, cara tersebut tetap tak berhasil.

Kisah Mansa Musa ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kedermawanan memang penting, namun harus dilakukan dengan bijak. Kita harus memperhatikan dampak dari kedermawanan kita terhadap orang lain dan lingkungan.(MIS)