Majlis Sima’an Al-Qur’an di Lembaga Tahfidz Al-Ikhlas Ujung: Mengokohkan Semangat Hafalan dan Kebangkitan Spiritual

Majlis Sima’an Al-Qur’an 30 Juz di Lembaga Tahfidz Al-Ikhlas Ujung, Bone, Sulawesi Selatan, yang berlangsung dari 17 hingga 21 Februari 2024, pagi hingga malam, atau pada 7-11 Sya’ban 1445.H, menyoroti semangat hafalan Al-Qur’an para santri-santriwati. Acara ini diikuti oleh 9 santri-santriwati yang didampingi oleh Musyrif Musyrifah sebagai tenaga pengajar.

Kepala Lembaga Tahfidz Al-Ikhlas Ujung, Ustadz Anugrah, menekankan bahwa tujuan utama dari Majlis Sima’an Al-Qur’an ini adalah untuk memotivasi dan meningkatkan semangat para santri-santriwati dalam menghafal Al-Qur’an hingga mencapai tingkat yang sempurna, atau mutqin.

Bacaan Lainnya

Ustadzah Sekar Istiqomah, pelopor kegiatan ini, berharap bahwa partisipasi santri-santriwati dalam Majlis Sima’an Al-Qur’an dapat menjadi inspirasi bagi sesama santri untuk lebih giat dalam menghafal Al-Qur’an.

Dalam kegiatan ini, penyuluh agama Islam dari KUA Dua Boccoe, Muh Ashar dan Ustadz Muh Irham, memberikan pesan penting kepada para santri tentang pentingnya memelihara hafalan Al-Qur’an dengan rajin melakukan murajaah (pengulangan bacaan) dan simaan.

Tradisi khas di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung adalah para guru dan ustazah membawa air berkah yang kemudian disimpan di depan para pembaca Al-Qur’an, sebagai bentuk keberkahan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di Kabupaten Bone. Semoga dengan kegiatan ini, para santri-santriwati dapat tumbuh menjadi generasi yang mencintai Al-Qur’an dan memiliki akhlak yang mulia.

Majlis Sima’an Al-Qur’an 30 Juz merupakan sebuah acara yang diselenggarakan dengan tujuan mulia, yakni untuk meningkatkan semangat dan kecintaan para santri-santriwati dalam menghafal Al-Qur’an. Acara ini berlangsung selama lima hari, dari 17 hingga 21 Februari 2024, dimulai dari pagi hingga malam, di Lembaga Tahfidz Al-Ikhlas Ujung, Bone, Sulawesi Selatan.

Partisipasi dalam acara ini cukup besar, dengan 9 orang santri-santriwati yang mengikuti serta didampingi oleh Musyrif Musyrifah sebagai tenaga pengajar. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata akan komitmen dari pihak lembaga untuk mendukung proses pembelajaran dan hafalan Al-Qur’an para santri-santriwati.

Menariknya, kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung yang bertujuan untuk menjaga hafalan para santri. Ustadz Anugrah, selaku Kepala Lembaga Tahfidz Al-Ikhlas Ujung, menggarisbawahi pentingnya semangat dan kesungguhan dalam menghafal Al-Qur’an hingga mencapai tingkat mutqin.

Peran penting dalam kegiatan ini juga datang dari Ustadzah Sekar Istiqomah, yang menjadi pelopor acara ini. Harapannya adalah agar kegiatan semacam ini dapat menjadi motivasi bagi santri lainnya untuk lebih giat dalam menghafal Al-Qur’an.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga diperkaya dengan kehadiran penyuluh agama Islam dari KUA Dua Boccoe, Muh Ashar dan Ustadz Muh Irham. Mereka memberikan pesan-pesan penting tentang arti pentingnya memelihara hafalan Al-Qur’an dengan rajin melakukan murajaah (pengulangan bacaan) dan simaan.

Tradisi khas yang dilakukan oleh para guru dan ustazah membawa air berkah yang kemudian disimpan di depan para pembaca Al-Qur’an, menambah nilai keberkahan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di Kabupaten Bone.

Dengan demikian, Majlis Sima’an Al-Qur’an 30 Juz di Lembaga Tahfidz Al-Ikhlas Ujung bukan hanya menjadi sebuah acara rutin semata, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memupuk semangat dan kecintaan kepada Al-Qur’an serta menghargai nilai-nilai pendidikan agama Islam. Semoga kegiatan semacam ini terus dilakukan dan memberikan dampak positif bagi perkembangan keilmuan dan keagamaan umat Islam di seluruh Indonesia.

Kehadiran penyuluh agama Islam dari KUA Dua Boccoe, Muh Ashar dan Ustadz Muh Irham, memberikan dimensi yang lebih dalam dalam kegiatan ini. Mereka tidak hanya memberikan pesan-pesan tentang pentingnya menjaga hafalan Al-Qur’an, tetapi juga memberikan arahan tentang bagaimana menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama Islam.

Adapun tradisi membawa air berkah yang kemudian disimpan di depan para pembaca Al-Qur’an menjadi simbol keberkahan dan keberlangsungan dari kegiatan ini. Hal ini menunjukkan pentingnya memberikan nilai keagamaan dalam setiap kegiatan yang dilakukan, termasuk dalam pendidikan di lembaga-lembaga Islam.

Majlis Sima’an Al-Qur’an 30 Juz di Lembaga Tahfidz Al-Ikhlas Ujung, Bone, Sulawesi Selatan, bukan hanya menjadi sebuah acara seremonial semata, tetapi juga menjadi wadah yang sangat berarti bagi para santri-santriwati untuk meningkatkan kedalaman pemahaman mereka terhadap Al-Qur’an. Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan generasi penerus umat Islam akan tumbuh menjadi individu yang mencintai Al-Qur’an dan memiliki akhlak yang mulia, serta mampu mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Semoga kegiatan semacam ini terus dilakukan dan memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam di seluruh Indonesia.

Pos terkait