Kunjungan Dubes Sudan Ke Indonesia Bahas Kerja Sama Demokrasi

kunjungan Dubes Sudan Ke Indonesia

SANTRIWEB – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, menerima kunjungan Dubes Sudan Ke Indonesia, H.E. Dr. Yassir Mohamed Ali, di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat. (Kamis 7/12/23)

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Sudan menyampaikan keinginan untuk belajar banyak tentang demokrasi dan harmonisasi kerukunan beragama di Indonesia. Menurut Yassir Mohamed Ali, Sudan perlu banyak belajar tentang demokrasi dan mengelola kerukunan serta harmonisasi kehidupan beragama. Sebab, di Sudan saat ini masih terjadi konflik yang belum terselesaikan.

Bacaan Lainnya

“Indonesia adalah negara yang sangat penting bagi kami. Indonesia adalah negara demokrasi yang besar dan berhasil menjaga kerukunan beragama,” kata Dubes Ali. “Kami ingin belajar dari Indonesia bagaimana mengelola demokrasi dan kerukunan beragama.”

Gus Yahya menyambut baik keinginan Dubes Ali. Ia mengatakan bahwa PBNU siap untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang demokrasi dan kerukunan beragama.

“Kami siap membantu Sudan untuk belajar tentang demokrasi dan kerukunan beragama,” kata Gus Yahya. “Kami percaya bahwa demokrasi dan kerukunan beragama adalah kunci untuk membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan damai.”

Dalam kunjungan Dubes Sudan Ke Indonesia, kedua pihak juga membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Sudan di bidang pendidikan, ekonomi, dan budaya.

Gus Yahya mengatakan bahwa PBNU siap untuk memfasilitasi kerja sama antara Indonesia dan Sudan di bidang pendidikan. Ia mengusulkan agar kedua negara dapat bekerja sama dalam bidang pendidikan agama, pendidikan tinggi, dan pendidikan vokasi.

Dubes Ali menyambut baik usulan Gus Yahya. Ia mengatakan bahwa Sudan sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang pendidikan.

Kedua pihak juga membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Sudan di bidang ekonomi. Gus Yahya mengatakan bahwa PBNU siap untuk memfasilitasi kerja sama antara pengusaha Indonesia dan Sudan.

Dubes Ali menyambut baik usulan Gus Yahya. Ia mengatakan bahwa Sudan sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang ekonomi.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Sudan di bidang budaya. Gus Yahya mengatakan bahwa PBNU siap untuk memfasilitasi kerja sama antara budayawan Indonesia dan Sudan.

Dubes Ali menyambut baik usulan Gus Yahya. Ia mengatakan bahwa Sudan sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang budaya.

Pertemuan antara PBNU dan Dubes Sudan tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam. Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pembahasan kerja sama di masa mendatang.

Pertemuan tersebut merupakan momentum penting bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Kerja sama antara Indonesia dan Sudan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara dan juga bagi masyarakat internasional.

  • Makna Kunjungan Dubes Sudan

Kunjungan Dubes Sudan ke PBNU memiliki beberapa makna penting. Pertama, kunjungan tersebut menunjukkan bahwa Sudan sangat menghargai Indonesia sebagai negara demokrasi yang berhasil menjaga kerukunan beragama. Kedua, kunjungan tersebut menunjukkan bahwa Sudan tertarik untuk belajar dari Indonesia tentang demokrasi dan kerukunan beragama. Ketiga, kunjungan tersebut membuka peluang bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.

Kunjungan Dubes Sudan tersebut merupakan bukti bahwa demokrasi dan kerukunan beragama merupakan nilai-nilai yang universal. Nilai-nilai tersebut dapat diterima dan diaplikasikan oleh semua negara, termasuk negara-negara yang memiliki latar belakang berbeda.

Kunjungan tersebut juga merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai demokrasi dan kerukunan beragama. Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan damai.(MIS)

Pos terkait