Kisah Syekh Junaid Al-Baghdadi di Goda Wanita adalah salah satu kisah yang sangat menarik untuk di ambil ilmu serta hikmahnya.
Kisah Syekh Junaid Al-Baghdadi salah satu kisah Ulama Sufi yang sangat termasyhur pada zamannya.
Beliau adalah seorang ulama sufi dan wali Allah yang paling menonjol namanya di kalangan para sufi.
Untuk informasi Tahun kelahiran Syekh Junaid tidak dapat di pastikan.
Karena belum banyak di temui tahun kelahiran beliau pada biografi lainnya, namun di perkirakan lahir sekitar tahun 210 H.
Beliau adalah orang yang pertama menyusun dan membahas tentang ilmu tasawuf dengan ijtihadnya.
Banyak kitab-kitab yang menerangkan tentang ilmu tasawuf berdasarkan kepada ijtihad Syekh Junaid Al-Baghdadi.
Kisah Syekh Junaid Al-Baghdadi di Goda Wanita
Sufi yang banyak di kagumi orang ini belajar ilmu-ilmu dasar kepada Sari al-Saqati (Paman dari pihak Ibu),
yakni al-Qur’an, bahasa, sastra, dan terutama bidang sufisme.
Selain pada belajar pada al-Saqati, ia juga belajar hadits dan fiqh pada Abu Thawr, seorang faqih di Baghdad,
serta belajar sufisme pada Syekh Harits Al-Muhasibi.
Syekh Junaid Al-Baghdadi di kenal banyak kelebihan dan karomah.
Siapakah Syekh Junaid Al-Baghdadi
Menurut Wikipedia Al-Junaid bin Muhammad bin al-Junaid Abu Qasim al-Qawariri al-Khazzaz al-Nahawandî al-Baghdadi al-Syafi’i, atau lebih dikenal dengan Al-Junaid al-Baghdadî, lahir di Nihawand, Persia, tetapi keluarganya bermukim di Baghdad, tempat ia belajar hukum Islam mazhab Imam Syafi’i, dan akhirnya menjadi qadi kepala di Baghdad.
Di antaranya ialah pengaruh beliau yang sangat kuat setiap kali menyampaikan ceramah.
Masjid di penuhi oleh ahli-ahli falsafah, ahli kalam, ahli fikih, ahli politik dan sebagainya, yang hadir untuk mendengarkan ceramah sang Imam.
Meskipun begitu, beliau tidak pernah sombong dan tidak pernah membanggakan diri atas kelebihan tersebut.
Kisah Syekh Junaid Al-Baghdadi di goda wanita memberikan hikmah untuk kita semua, bahwa Ulama seperti Syekh Junaid Al-Baghdadi pun tidak luput dari ujian dari Allah.
Beliau menerima perlakuan tak menyenangkan dari beberapa orang musuhnya setelah pengaruhnya meluas di seluruh Baghdad.
Mereka telah membuat fitnah untuk menjatuhkan reputasinya.
- Baca juga: Sejarah Singkat Masjid Agung Demak
Musuh-musuhnya selalu berusaha menghasut khalifah di masa itu agar membenci Syekh Junaid Al-Baghdadi.
Tapi usaha mereka untuk menjatuhkan beliau selalu tidak berhasil.
Musuh-musuhnya tak segan-segan berusaha membuat sesuatu yang dapat memalukannya.
Di Goda Wanita
Pada suatu hari, mereka menyuruh seorang wanita cantik untuk menggoda Syekh Junaid Al-Baghdadi.
Wanita itu pun mendekati Sang Syekh yang sedang tekun beribadah.
Ia mengajak Syekh Junaid Al-Baghdadi agar melakukan perbuatan tercela.
Dia merayu dan merayu, berusaha untuk menghentikan dzikir waliyullah tersebut.
Dan, Syekh Junaid Al-Baghdadi tidak memedulikannya sama-sekali.
Beliau tidak mengangkat kepala atau menolehnya.
Beliau meminta pertolongan dari Allah agar terhindar dari godaan wanita tersebut.
Kemudian beliau tidak ingin ibadahnya terganggu. Lalu, beliau melepaskan satu hembusan nafasnya ke wajah wanita itu sambil membaca kalimah Lailahailallah.
Dengan takdir Allah, wanita cantik itu tersungkur ke tanah dan mati seketika.
Ketika mendengar berita kematian wanita penggoda tersebut, Khalifah memanggil Syekh Junaid Al-Baghdadi dan menuduhnya telah melakukan kejahatan.
“Mengapa engkau membunuh wanita ini?” tanya Khalifah.
“Saya bukan pembunuhnya.
Bagaimana pula dengan keadaan tuan yang di amanahkan sebagai pemimpin untuk melindungi kami, tetapi tuan berusaha untuk meruntuhkan amalan yang telah kami lakukan selama 40 tahun,” jawab Al-Baghdadi.
Pengusaha Hebat
Kisah Syekh Junaid Al-Baghdadi di Goda Wanita,
Di samping terkenal dengan seorang sufi, Junaid Al-Baghdadi adalah seorang pengusaha hebat.
Beliau selalu membagi-bagikan hasil perniagaannya kepada fakir-miskin.
Sehingga waktu untuk berniaga hanya sebentar saja, karena beliau lebih mengutamakan pengajian bagi murid-muridnya.
Kedainya selalu di tutup saat beliau mengajar.
Lalu, setelah mengajar beliau akan kembali ke rumah untuk beribadah seperti shalat, membaca Al-Quran dan berdzikir.
Setiap malam sufi besar ini memberi kuliah di masjid besar Baghdad.
Jamaahnya sangat banyak, baik dari wilayah Baghdad atau daerah-daerah di luarnya.
Syekh Junaid Al-Baghdadi dalam sebuah kesempatan mengatakan,
“Setiap jalan (tarekat) tertutup, kecuali bagi mereka yang sentiasa mengikuti perjalanan Rasulullah saw.
Barangsiapa yang tidak menghafal al-Quran, tidak menulis hadis-hadis, tidak boleh di jadikan panutan dalam bidang tasawuf ini.”
Diwaktu sebelum wafat, Syekh Al-Junaid telah menghatamkan bacaan Al-Qur’an, kemudian memulakan lagi membaca Surah Al-Baqarah hingga 70 ayat.
Sang Syeikh wafat pada hari Jum’at tahun 297 Hijiriah atau 910 Masehi.
Beliau menghembuskan nafas di sisi As-Syibli, salah seorang muridnya.
Konon, saat sahabat-sahabatnya hendak mengajar kalimat tauhid di telinganya, tiba-tiba Syekh Junaid membuka matanya dan berkata,
“Demi Allah, aku tidak pernah melupakan kalimat itu sejak lidahku pandai berkata-kata.”
Demikian Kisah Syekh Junaid Al-Baghdadi di goda Wanita, yang dapat kami tampilkan semoga bermanfaat bagi Para pengunjung blog Santri.web.id yang terhormat.
Terima kasih atas kunjungannya sampai berjumpa lagi.