Gus Baha, sapaan akrab KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, merupakan ulama muda inspiratif yang dikenal dengan keilmuan dan cara penyampaiannya yang unik dan mudah dipahami. Lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 29 September 1970, Gus Baha menempuh pendidikan agama sejak usia dini.
Gus Baha menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya generasi muda, untuk mempelajari agama Islam dengan cara yang mudah dan menyenangkan
Pendidikan Dasar dan Menengah
Gus Baha memulai pendidikannya di SD Negeri Sarang 1, SMP Negeri 1 Sarang, dan SMA Negeri 1 Sarang. Di sela-sela pendidikan formalnya, beliau juga mengaji di Madrasah Diniyyah Al-Huda dan Madrasah Ghozaliyah Syafi’iyyah di bawah asuhan KH. Maimun Zubair.
Menimba Ilmu di Pesantren
Pada tahun 1987, Gus Baha melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang yang diasuh oleh Mbah Moen, sapaan akrab KH. Maimun Zubair. Di pesantren ini, Gus Baha mendalami berbagai ilmu agama, seperti tafsir Al-Quran, fikih, usul fikih, dan hadits.
Kecintaan Gus Baha pada ilmu agama mendorongnya untuk menimba ilmu di berbagai pesantren lain, seperti:
- Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri
- Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta
- Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan
Di setiap pesantren, Gus Baha berguru kepada para ulama ternama dan mendalami berbagai bidang ilmu agama.
Menjadi Pengajar dan Pengasuh Pesantren
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Gus Baha kembali ke Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang dan menjadi pengajar. Beliau kemudian dipercaya untuk menjadi pengasuh pesantren setelah wafatnya Mbah Moen pada tahun 2019.
Metode Pengajaran yang Unik
Gus Baha dikenal dengan metode pengajarannya yang unik dan mudah dipahami. Beliau sering menggunakan bahasa Jawa dan contoh-contoh sederhana dalam menjelaskan berbagai konsep agama. Cara penyampaiannya yang humoris dan penuh makna membuat pengajiannya selalu ramai dihadiri oleh para santri dan masyarakat umum.
Kontribusi dan Pengaruh
Gus Baha telah banyak berkontribusi dalam menyebarkan ilmu agama dan nilai-nilai Islam di Indonesia. Beliau aktif mengisi pengajian di berbagai daerah, menulis buku, dan tampil di berbagai media massa.
Gus Baha menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya generasi muda, untuk mempelajari agama Islam dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Beliau menunjukkan bahwa agama Islam tidak hanya tentang aturan dan larangan, tetapi juga tentang kasih sayang, toleransi, dan perdamaian.